Generasi Muda Harus Peduli Pertanian

Generasi Muda Harus Peduli Pertanian

Duta Persahabatan Jepang-ASEAN Bidang Pangan dan Pertanian, Melody Nurramdhani L, atau yang lebih dikenal sebagai personel JKT48 mengajak anak-anak muda untuk peduli terhadap sektor pertanian.

“Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertanian yang tidak kalah dengan negara lain,” jelasnya di hadapan mahasiswa UGM dalam talkshow Wajah Pertanian untuk Generasi Masa Depan, Minggu (9/4) di Fakultas Pertanian UGM.

Melody menyebutkan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa sangat penting dalam memelihara keberlangsungan pertanian Indonesia. Oleh sebab itu, dia mendorong para pemuda untuk berjuang dan melestarikan dunia pertanian Indonesia guna mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

“Jangan takut untuk berkecimpung di bidang pertanian dan berperan aktif memajukan pertanian Indonesia,” tuturnya.

Sementara pendiri Indonesia Berkebun, Sigit Kusumawijaya, mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapai krisis regenerasi petani. Minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian semakin menurun dari waktu ke waktu.

Selain itu, pertanian Indonesia juga dihadapkan pada semakin berkurangnya lahan pertanian. Hal itu terjadi akibat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian.

“Tidak sedikit negara yang mengalami krisis pangan. Sekarang Indonesia masih baik-baik saja, tapi lahan pertanian terus berkurang dan generasi mudanya tidak mau jadi petani, ”ungkapnya.

Oleh sebab itu, untuk membangun kepedulian dan minat masyarakat terutama generasi muda di bidang pertanian menjadi hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama. Penggerak Desa Wisata Hijau, Putton Soraya Isfandiari, menyebutkan hal tersebut juga menjadi fokus utama yang membangun kepedulian warga masyarakat pada pertanian.

Selama ini petani selalu diidentikan dengan desa, namun dia mengatakan bahwa masyarakat tidak selalu memiliki semangat untuk bertani. Meskipun memiliki lingkungan yang luas, namun kreativitas untuk menggarap lahan pertanian dengan baik dilakukan secara optimal.

“Banyak lahan pertanian di desa yang terlantar. Karenanya penting untuk terus mengingatkan mereka jika memiliki aset produktif di pertanian, ”tuturnya.

Persoalan pemanfaatan teknologi untuk memajukan dunia pertanian disampaikan oleh Founder Platform Crowde, Yohanes Sugihtononugroho. Menurutnya, masyarakat petani saat ini sudah melek akan teknologi dan memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, dalam pelaksanaannya belum diimplementasikan untuk meningkatkan hasil pertanian.

“Tantangannya adalah mendorong petani untuk memanfaatkan teknologi yang sudah biasa mereka pakai untuk menaikkan produktivitas pertaniannya,” terangnya.

Talkshow kali ini merupakan salah satu rangkaian dari Pagelaran Kanem “Tanivolusi” yang diselenggarakan oleh mahasiswa Prodi Studi Penyuluhan dan Ilmu Pertanian UGM. Disamping mengadakan talkshow, sebelumnya pada 27 April 2018 telah berlangsung beraneka kegiatan, seperti expo produk pertanian, pameran foto dan poster pertanian, dan lomba vlog, foto, poster dan penyekatan yang diikuti tidak kurang dari 100 peserta dari berbagai wilayah Indonesia.

Pagelaran Kanem adalah kegiatan yang rutin diadakan setiap 2 tahun sekali. Kegiatan ditujukan sebagai sarana untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk, lingkungan para pelajar tingkat SMA. (Humas UGM / Ika)

source : https://ugm.ac.id/id/berita/16121-generasi.muda.harus.peduli.pertanian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>